Selasa, 18 April 2017

Meski Pedas, Sambalnya Terasa Segar di Mulut

TRIBUNJAMBI.COM - SIAPA yang tak tahu Wong Solo grup, penyaji kuliner milik Puspo Wardoyo yang tersohor dengan olahan ayam dan cabai korek untuk jadi santapan lezat. Ayam bakar dan ayam penyet jadi andalan.
Di Jambi dua menu ayam tersebut bisa Anda temukan di KQ-5, jaringan penyaji kuliner Wong Solo Grup. Lokasinya ada di jalan KH Agus Salim, Kotabaru. Persis di depan kantor Dinas Kesehatan Kota Jambi.
Menu ayam bakar dan ayam penyet jadi andalan di sini. Jika ingin tahu beda resep Puspo Wardoyo dengan penyaji ayam lainnya, coba Anda cicipi sambalnya.

"Kalau saya bilang sambal cabai koreknya seger," kata Fia, perempuan muda yang mengaku suka dengan ayam penyet KQ-5.
Rasa sambal koreknya tak beda dengan ayam penyet khas Suarabaya, sambal yang dibuat dari komposisi cabai rawit, bawang putih serta campuran rempah-rempah dari resep Puspo, kemudian disiram minyak panas. Hasilnya, sambal pedas, gurih, dan seger.
Sepertinya, sambal korek ini baru akan dibuat jika ada pelanggan yang memesannya. Karena rasanya masih segar hingga ke mulut. “Sambalnya pedes banget,” kata Burhan, sembari menyeka peluh yang mulai keluar dari keningnya.

Dan lagi, harga yang pas di kantong membuat Anda bisa nyaman menikmati ayam bakar dan ayam penyet KQ-5. Satu porsi paket ayam penyet atau ayam bakar lengkap dengan segelas es teh manis dibandrol hanya Rp 15 ribu. Harga ini khusus untuk pelanggan yang makan di tempat.
Meski dibandrol dengan harga pinggiran jalan, tetapi Anda akan puas bersantap di sini, sebab dalam satu porsinya ada banyak tambahan yang disajikan untuk melengkapi rasa ayam penyet dan ayam bakar jadi lebih nikmat.

Ada kering tempe, terong goreng, gorengan, lalapan. Dan tak ketinggalan sambal korek yang segar.

Selain menikmati olahan ayam penyet, dan ayam bakar, Anda juga punya pilihan menu lain seperti nila penyet dan lele kriuk.
Semua menu ini akan semakin lengkap dengan tambahan tumis kangkung, balado terong, cah tauge, balado pete dan tempe penyet.
Dan Anda bisa menikmatinya sebari duduk bersila di tempat lesehan, atau bisa pilih duduk di kursi bersama rombongan.

Disadur dari:  http://jambi.tribunnews.com/2016/07/28/galeri-foto-meski-pedas-sambalnya-terasa-segar-di-mulut

Promo Paket Meriah di KQ-5

 


PADANG, HALUAN — Belakangan ini, bisnis kafe dan res­toran di Kota Padang bagaikan cen­dawan di musim hujan.
Namun hal itu agaknya tak membuat Puspo Wardoyo me­nyurutkan keinginannya untuk membuka restoran juga. Di bawah bendera KQ-5, pe­ngusaha kuliner ini mendirikan restoran yang mulai buka Agus­tus lalu.
KQ-5 di Jalan Pemuda adalah cabang pertama di Kota Padang. Selain KQ-5, sang pemilik Puspo Wardoyo juga membuka restoran lain dengan nama berbeda, yakni Sambal Lalap di Jalan Juanda, Padang. Selain di Kota Padang, cabang KQ-5 lainnya juga didirikan di Banjarmasin dan Malang.
Pandi (23), salah seorang karyawan KQ-5 mengatakan, KQ-5 menghadirkan menu utama ayam bakar. Sejak perta­ma kali buka di Kota Padang, outlet KQ-5 ini selalu ramai pengunjung. Dalam se­hari, KQ-5 bisa melayani 200 pengun­jung yang ingin makan di restoran ini. Saat akhir pekan, pengunjung KQ-5 lebih ramai dibanding hari biasa.
“Alhamdulillah, KQ-5 sela­lu ramai setiap hari,” ujarnya saat ditemui Haluan, Kamis (22/9).
Untuk menarik pengunjung lebih banyak lagi, Pendi menga­takan, pihaknya meluncurkan paket meriah. Paket ini terdiri dari ayam bakar/penyet  ditam­bah es teh. Untuk paket meriah ini, pelanggan dikenakan biaya Rp17.000. Paket ini khusus diberikan untuk pelanggan yang makan di KQ-5.
“Jika pelanggan ingin paket meriah tetapi dibungkus, maka harganya tidak lagi Rp17 ribu, melainkan Rp18 ribu,” ujarnya.
Selain paket meriah, KQ-5 juga menyediakan paket nila bakar dengan harga Rp20.000. pelanggan juga bisa men­dapat­kan sajian makanan meng­gunakan anyaman bambu yang memberikan kesan berbeda dari restoran lain.
Terkait nama KQ-5, me­nurut pria asal Medan ini, pemberian nama sudah diten­tukan oleh pemilik. Mungkin pemilik ingin memberikan nama yang berbeda dari yang lain.
Mimi, salah seorang pe­ngunjung mengatakan, ia se­ngaja makan di KQ-5 karena jaraknya cukup dekat dari kantor. Selain itu, menu yang disajikan terbilang murah.
“Walaupun harga murah, tapi rasanya sangat sedap, tak kalah dengan restoran lain,” katanya. (h/mg-rma)

Cita Rasa Warisan Nenek Moyang



Menu kuliner berbahan dasar ayam sudah ada sejak zaman nenek moyang kita puluhan tahun silam. Pesona ayam adalah populasinya yang banyak, harga yang terjangkau serta pengolahan yang mudah. Juru masak rumahan pun mampu berekspresi mengolah daging ayam.
Mulai dari sop ayam, ayam goreng atau bakar, sate, penyet, opor atau krispi. Setiap bagian ayam pun bisa diolah menjadi pendamping menu kuliner menggugah selera seperti suwiran daging untuk soto maupun cakar ayam untuk sayur gudeg.
Tidak sampai di situ saja, daging ayam sangat cocok disandingkan dengan bahan-bahan masakan lain seperti sambal atau madu. Karena karakteristik tersebut, daging ayam menjadi primadona masyarakat. Tidak hanya di warung makan atau restoran, menu berbahan dasar ayam menjadi suguhan favorit acara makan bersama keluarga di rumah.
General Manager Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo, Sugiri, saat ditemui  Solopos.com belum lama ini mengatakan, daging ayam merupakan sumber protein paling murah yang bisa dinikmati sebagian besar masyarakat. Utamanya bila dibandingkan dengan ikan atau daging sapi.
“Berbeda dengan ikan atau sapi, ayam lebih mudah dibudidayakan sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan bahan ini,” katanya.
Daging ayam diklasifikasikan dalam dua kelompok yakni daging ayam potong dan ayam kampung. Karena populasinya yang menyusut, harga daging ayam kampung lebih mahal dibandingkan ayam potong. Selain itu ayam kampung juga diburu masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
“Sebenarnya tak perlu khawatir mengkonsumsi daging ayam potong yang juga dikonsumsi masyarakat di berbagai negara,” terang Sugiri.
Seorang pramusaji di Rumah Makan Ayam KQ5 Solo menghidangkan seporsi ayam bakar untuk pembeli, belum lama ini. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)
Sedangkan pelaksana Public Relations (PR) Rumah Makan Ayam KQ5 Solo, Eko Suryono, menjelaskan, daging ayam merupakan bahan dasar lauk paling diminati masyarakat. Untuk itu pihaknya hadir sebagai pilihan cerdas pencinta menu ayam di Soloraya.
“Warung kami adalah miniatur dari Ayam Bakar Wong Solo. Semua menu merupakan versi ekonomis dari menu di Ayam Bakar Wong Solo yang berkelas,” ungkapnya.
Betapa tidak, Eko melanjutkan, masyarakat cukup menyediakan Rp10.000 untuk mendapatkan satu paket menu makan berisi nasi uduk, satu potong olahan ayam negeri, sambal dan tahu.
Konsumen bisa memilih jenis olahan daging ayam, apakah ayam bakar, goreng atau penyet. Jenis daging ayam-nya pun bisa dipesan, baik ayam kampung atau ayam negeri. “Rasa kelas bintang lima dengan harga kaki lima,” imbuh dia.

Disadur dari: http://www.solopos.com/2013/05/03/menu-olahan-ayam-cita-rasa-warisan-nenek-moyang-402605